contoh laporan praktek produk biotekhnologi pembuatan tape ketan
Puji syukur
kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini , makalah ini disusun berdasarkan praktik ‘’produk
bioteknologi’’ yaitu pembuatan tape ketan. Penerapan bioteknologi untuk
menghasilkan suatu prosuk yang bermanfaat bagi manusia.Kami ucapkan
terima kasih kepada guru yang telah membimbing kami dalam mengerjakan pembuatan
produk bioteknologi ini ,serta kepada teman-teman tak lupa kami ucapkan terima
kasih atas partisipasinya.
Kami
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna namun demikian memberikan
manfaat bagi kami. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua . kritik dan saran bersifat membangun kami terima dengan senang
hati.
Betung, 27 Maret 2019
Penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. 2
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………….3
B. Tujuan ………………………………………………………………………………….
3
C.
Rumusan Masalah ……………………………………………………………………….3
BAB 2 ISI ………………………………………………………………………………… 4
A. Pembuatan tape ketan……………………………………………………………………
4
B. Alat dan Bahan …………………………………………………………………………..4
C.Cara kerja …………………………………………………………………………………4
BAB 3 Informasi tentang tape
ketan …………………………………………………… 5
A. Informasi tentang tape ketan …………………………………………………………..
.5
B. Pengaruh konsumsi tape bagi
kesehatan ………………………………………………..6
BAB 4 PENUTUP ………………………………………………………………………... 7
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………..
7
B. Foto-foto praktek ……………………………………………………………………….
7
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bioteknologi adalah metode yang melibatkan makhluk hidup atau
organisme hidup untuk menghasilkan produk baru sehingga dapat bermanfaat bagi
manusia. Atau dapat dikatakan juga bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu
yang mempelajari cara memanfaatkan organisme hidup dalam melakukan proses
produksi untuk menghasilkan barang maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Bioteknologi berasal dari dua kata yaitu kata Bio dan kata
Teknologi. Kata Bio dapat diartikan kehidupan sedangkan kata Teknologi
diartikan sebagai suatu metode ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan
secara praktis. Jaman sekarang Bioteknologi tidak hanya berdasarkan biologi
saja, tetapi dari berbagai macam ilmu terapan juga, seperti dari biokimia,
biologi molekuler, genetika, mikrobiologi, komputer dan lain-lain. Dapat di
definisikan juga bioteknologi yaitu ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
macam cabang ilmu dalam memproses barang atau jasa yang bisa bermanfaat bagi
manusia.
B.Tujuan
1.
Mampu
menerapkan pembuatan produk bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari
2.
Untuk
mengetahui cara pembuatan tape ketan
3.
Umtuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan tape ketan
C. Rumusan masalah
1.
Bagaimana cara
membuat tape ketan ?
2.
Bagaimana
kandungan gizinya ?
3.
Apa kekurangan
dan kelebihan tape ketan ?
ISI
1. Pembuatan tape ketan
Tape merupakan makanan
hasil fermentasi yang mengandung alkohol, makanan ini dibuat dari beras ketan dengan
jamur endomycopis fibuligera , rhizopus oryzae atau saccharomyces cereviceae
sebagai ragi. Ragi untuk
fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan
jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis
burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis
fibuligera, dan Pediococcus sp. namun
tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi
dengan ragi yang didominasi S.
cerevisiae umumnya berbentuk
semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki
tekstur lengket
2. Alat dan Bahan
1.
Beras ketan
(1,5 kg)
2.
Ragi ( 50 gram )
3.
Daun pisang (
secukupnya )
4.
Tampa / talam (
1 buah )
5.
Tusuk / lidi ( secukupnya
)
C. Cara kerja
a)
Rendam beras
ketan kurang lebih 2 jam , kemudian rebus selama kurang lebih 3 jam , lalu
dinginkan .
b)
Setelah dingin
taburkan ragi yang telah dihaluskan pada permukaan beras ketan tersebut dan
taburkan juga ragi diatasnya .
c)
Bungkus beras
ketan yang telah ditaburkan ragi kedalam daun pisang kurang lebih 50 gram
setiap bungkus.
d)
Simpan beras
ketan yang sudah dibungkus kedalam kardus jangan sampai terdapat udara di
dalamnya ( selama satu minggu )
BAB 3
INFORMASI TENTANG TAPE KETAN
A.Informasi tentang tape ketan
Tape ketan adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari
bahan ketan yang diolah secara fermentasi. Dalam proses fermentasi tape ketan
tahap persiapan (pencucian, pemasakan dan pendinginan), pengerjaan, dan fermentasi
(pemanasan, inokulasi dengan ragi, dan inkubasi) merupakan tahap yang
berpengaruh penting untuk menghasilkan tape ketan dengan mutu baik . Selain
menentukan cita rasanya, hasil dari proses fermentasi juga sangat menentukan
komposisi kimia tape ketan. Tape ketan umumnya memiliki tekstur lembut, rasa
manis, sedikit asam, dan cita rasa yang khas karena mengandung sedikit alkohol.
Komponen utama dalam ketan sendiri adalah pati, yang dalam keadaan utuh sangat
sulit didegradasi dengan zat kimia maupun enzim. Bahkan, pati yang dipanaskan
dengan air tidak akan mengalami perubahan hingga suhu gelatinasinya tercapai.
Oleh karena itu, dibutuhkan bantuan bakteri untuk mendegradasi komponen pati
yang terdapat dalam ketan.Ragi mengandung berbagai bakteri asam laktat yang
sangat dibutuhkan untuk fermentasi tape ketan . Tape ketan pada umumnya
mempunyai keterbatasan dalam hal variasi pengolahan. Oleh karena itu untuk
mendapatkan nilai tambah secara ekonomi dan peningkatan nilai gizi terhadap
produk tape ketan dilakukan upaya diversifikasi dalam pengolahan tape ketan.
Salah satu alternatif diversifikasi pengolahan tape ketan ini adalah membuat
tape ketan ini dengan menambahkan pewarna alami yaitu dari Wortel (Daucus
carota) . Wortel merupakan tanaman hortikultura yang terkenal sebagai sayuran
sumber vitamin A karena kandungan β-karotennya yang tinggi.Selain kandungan
vitamin dan mineralnya, wortel juga merupakan sumber serat yang baik . Tanaman
wortel (Daucus carota) merupakan tumbuhan jenis sayuran yang banyak tumbuh di Indonesia
dan produksinya cukup tinggi terutama di daerah Sulawesi Utara khususnya
Tomohon dan kecamatan Modoinding.Umbi wortel biasanya berwarna oranye dengan
tekstur serupa kayu, bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi
atau akarnya, kandungan vitamin A cukup tinggi yaitu mencapai 12000 SI,
sedangkan untuk kandunganmikronutrien difokuskan pada kandungan provitamin A
(beta karoten). Kandungan beta karoten yang terkandung dalam umbi wortel yaitu
sebesar 75,84 %. Selain itu, wortel juga mengandung protein dan zat gizi
lainnya yang diperlukan tubuh serta mengandung zat warna alami yaitu karotenoid
yang merupakan kelompok pigmen yang berwarna kuning, oranye dan merah
oranye.Wortel memiliki kadar air yang cukup tinggi yaitu mencapai 88%
menyebabkan wortel segar mudah rusak sehingga penanganan pascapanennya harus
optimal. Wortel termasuk kelompok sayuran yang merupakan tanaman hortikultura .
Beras ketan merupakan bahan makanan yang mengandung karbohidrat (pati).Semua
bahan pangan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi makanan khas yang
disebut tape.Tape merupakan salah satu jenis makanan hasil fermentasi yang
mengandung cukup gizi diantaranya energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium,
fosfor, besi, vitamin B1 dan air. penelitian ini bertujuan untuk menguji kadar
protein pada tape ketan dengan penambahan sari buah nanas.Percobaan rancangan
yaitu sari buah nanas dengan volume 0 ml, 20 ml, 30 ml, dan 50ml untuk setiap
0,25 kg singkong. Hasil penelitian, kadar protein tape ketan pada penambahan
sari buah nanas volume 0 ml adalah 1.6%, volume 20 ml adalah 3.4%, volume 30 ml
adalah 7.8% dan volume 50 ml adalah 14.8%.
B.Pengaruh konsumsi tape ketan
Keunggulan tape ketan
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya. Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus . Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia . Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12.
Kelemahan tape ketan
Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV3. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya. Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus . Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia . Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12.
Kelemahan tape ketan
Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV3. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bioteknologi adalah proses-proses biologi oleh mikroorganisme yang
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Salah satunya ialah tape ketan . Tape
ketan ialah hasil fermentasi beras ketan dengan jamur endomycopsis fibuligera ,
rhizopus oryzae , dan saccharomyces cereviceae sebagai ragi. Tape ketan juga
dapat mengandung vitamin yang berguna bagi tubuh dan dapat dikomersial secara
luas melalui industry kecil sampai menengah .
B. Foto-foto praktek
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda